Kota
Metro, Anak-anak nakal itu biasa, anak punk, yang hidup dan tidurnya
berpindah-pindah, di taman kota, samber, dll.
Maka segala tingkah laku anak yang sekiranya tidak lazim biasanya orang
tua memaklumi. Di satu sisi, gangguan mental bisa muncul sejak masih
kanak-kanak, namun sulit dideteksi karena pemakluman ini.
Para
peneliti di Harvard Medical School menemukan bahwa 50 persen kasus gangguan
mental yang bertahan hingga seumur hidup bisa dikenali sejak usia 14 tahun.
Saat usia mencapai 24 tahun, kemungkinannya bertambah menjadi 75 persen.
Padahal semakin baik mendapat penanganan, maka kemungkinan sembuh juga semakin
besar.*
Centers
for Disease Control and Prevention (CDC) di AS menerangkan bahwa di antara
anak-anak berusia 3 - 17 tahun, sebanyak 1 dari 5 anak memiliki gangguan
mental. Gangguan tersebut berupa Attention deficit hyperactivity disorder
(ADHD), gangguan perilaku, autisme, gangguan mood dan kecemasan, penyalahgunaan
zat dan sindrom Tourette.*
Untuk
mengetahuinya, ada 5 tanda-tanda peringatan yang bisa dideteksi pada anak-anak
seperti dilansir Medical Daily, Rabu (22/5/2013).*
1.
Perubahan suasana hati yang bertahan lama
Perubahan
suasana hati yang berlangsung selama 2 minggu bisa menjadi indikator kuat dari
gangguan mental yang serius pada anak. Perubahan yang dimaksud biasanya
berkisar dari hiperaktif menjadi melankolis dalam rentang waktu singkat tanpa
penyebab yang jelas. Hal itu merupakan tanda awal gangguan bipolar.
Menurut
lapioran American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (AACAP), sekitar
sepertiga dari 3,4 juta anak-anak dan remaja di AS yang didiagnosis dengan
depresi didahului oleh gangguan bipolar. Perubahan suasana hati secara
tiba-tiba dan hiperaktif yang disertai dengan kelesuan berpotensi menghasilkan
gangguan kronis.
2.
Ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan
Ketakutan
dan kekhawatiran pada anak-anak umum dialami oleh anak usia dini. Biasanya yang
paling sering ditakuti adalah kegelapan, makhluk-makhluk khayalan, atau
terpisah dari pengasuhnya. Pada anak-anak SD, yang sering dicemaskan adalah
masa menjelang masuk sekolah dan khawatir tentang penerimaan sosial di antara
teman-teman sebayanya.
Namun
apabila ketakutannya berlebihan sampai mengganggu aktifitas sehari-hari,
nampaknya perlu dilakukan penanganan. Anak-anak yang didiagnosis dengan
kecemasan sering menunjukkan kekhawatiran secara spesifik.
3.
Perubahan perilaku yang ekstrim
Perilaku
menentang adalah wajar bagi anak-anak. Sering kali perilaku ini didorong oleh
keinginan mengetes, apakah dirinya bisa berbuat sesuatu tanpa harus meminta
izin orang tua. Namun terkadang perilaku menentang atau memberontak ini bisa
disebabkan oleh masalah yang serius.
Gangguan
oposisi pemberontak atau oppositional defiant disorder (OOD) umumnya dimulai
saat anak berusia 8 tahun, Biasanya dimulai sebelum masa remaja awal. Contoh
perilaku mengkhawatirkan yang akan memicu pembangkangan demi pembangkangan
adalah membeli beberapa video game tanpa keinginan untuk benar-benar
memainkannya.
4.
Perubahan fisik
Diperkirakan
sekitar 80 persen orang dengan penyakit mental serius mengalami kelebihan berat
badan atau obesitas. Perubahan penampilan fisik yang mendadak dan tidak sesuai
dengan pubertas dapat menjadi indikator kuat bahwa anak tengah menderita
gangguan. Demikian pula penurunan berat badan akibat kurangnya nafsu makan.
Perubahan
tubuh yang disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol atau obat adalah gejala
depresi pada remaja. Ini terlihat dari kurangnya perhatian terhadap
penampilannya sendiri. Anak juga berisiko lebih besar terkena depresi jika
salah satu atau kedua orang tuanya menderita penyakit yang sama.
5.
Kurang konsentrasi.
Anak-anak
yang sulit berkonsentrasi secara ekstrim berpotensi mengidap gangguan mental.
Oleh karena itu, penting untuk membedakan anak yang hanya ingin menonton acara
televisi favorit saja dibandingkan anak yang tidak mampu berfokus pada acara TV
kesukaannya.
Ketidakmampuan
untuk berkonsentrasi pada tugas sederhana adalah gejala ADHD atau depresi.
Kurangnya fokus mungkin disebabkan pikiran yang berlebihan, rasa malu, bersalah
dan takut yang bisa sangat berbahaya jika menuju pemikiran tentang bunuh diri.
Kesulitan berkonsentrasi pada anak sering mempengaruhi kehidupan akademik dan
sosialnya.
Maka
perlunya dukungan masyarakat untuk mengurangi hal tersebut salah satunya dengan
pendidikan yang merata, oleh sebab itu pemerintah kota metro sebagai kota
pendidikan mencanangkan dan sekaligus telah diresmikan sebagai kota inklusi,
pendidikan for all artinya bahwa pendidikan dikota metro ini berhak dinikmati
oleh semua kalangan, mulai dari orang
kaya sampai rakyat miskin, dari anak berprestasi sampai anak-anakn jalanan,
anak punk, anak motor yang benar-benar ingin merasakan pendidikan
*Google
0 komentar:
Posting Komentar